Western Texas Intermediate (WTI) menguat dari penurunan kemarin dan saat ini diperdagangkan di sekitar level 78,15 pada hari Kamis (29/02/2024). XTIUSD mencoba pulih dan..Sementara OPEC+ yang mempertimbangkan
ECB Mengakhiri Program Stimulus QE
Diperbarui • 2019-11-11
Euro Central Bank akhirnya memutuskan untuk mengakhiri program stimulus quantitative easing yang telah diluncurkan sejak tahun 2015. Lebih dari $ 2,9 trilliun ECB mencetak uang dalam bentuk pembelian asset serta obligasi, guna melepaskan kawasan Uni Eropa dari deflasi saat itu. Langkah langkah kebijakan moneter ECB ini tentunya sama dengan langkah kebijakan The Fed saat memulihkan perekonomian Amerika Serikat saat krisis ekonomi dan moneter melanda ditahun 2008.
Perbedaan kebijakan moneter yang diambil oleh The Fed sesaat setelah penghentian QE dan menaikan suku bunga pertamanya ditahun 2016, adalah tingkat laju inflasi dan pertumbuhan ekonomi Amerika yang solid, sedangkan kebijakan moneter ECB yang diambil oleh Mario Draghi tadi malam , syarat dengan tekanan pertumbuhan ekonomi rendah dan ancaman inflasi yang masih ada, karena factor geopolitik. Walaupun demikian ECB dinilai cukup berani untuk menghentikan QE dalam keadaan geopolitik di Italia, Perancis dan Inggris yang sedang tidak menentu.
Kebijakan moneter yang seharusnya bernada hawkish, karena masuknya fase normalisasi di kawasan Uni Eropa ini, ternyata di selimuti oleh nada dovish saat Mario Draghi melakukan konferensi press, dimana penurunan proyeksi atas pertumbuhan ekonomi serta tingkat inflasi di tahun 2019, merupakan ancaman bagi normalisasi di kebijakan moneter ECB dimasa yang akan datang. Mario Draghi menyatakan bahwa QE akan berakhir pada akhir desember 2018 dan akan tetap melakukan re-investasi dari hasil obligasi yang ada, sampai pertumbuhan ekonomi ni Eropa membaik dan akan memulai menaikan suku bunga pada musim panas 2019.
Dengan melihat fenomena yang ada maka mata uang Euro ini dapat menguat secara signifikan, sampai ke level 1.1410 an, disaat terjadinya kenaikan laju inflasi atau pelemahan US Dollar kedepannya, dengan koreksi terjauh ada pada level 1.1310 an.
Menyerupai
Harga minyak mentah acuan AS West Texas Intermediate (WTI) masih dalam jalur melanjutkan kenaikan untuk hari ke tujuh secara beruntun, pada Rabu (14/02/2024). Menurut laporan pasar minyak bulanan OPEC, ada kekhawatiran mengenai kepatuhan kelompok ini terhadap pemangkasan produksi
Pasar saham Asia melemah pada perdagangan Selasa (30/01/2024), terseret oleh kasus likuidasi perusahaan raksasa properti China..Kegelisahan investor terhadap meningkatnya ketegangan di Timur Tengah telah mengendalikan sentimen risiko.
Berita terbaru
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
USDCAD terlihat berusaha keras mempertahankan momentum bullish pada hari Kamis (28/03/2024),..Pasar akan berfokus pada data PDB Kanada yang dirilis malam ini pukul 19.30 WIB.
Pasar saham Asia memiliki sentimen beragam pada perdagangan Rabu (27/03/2024), para pedagang menunggu katalis penggerak harga baru untuk memberikan petunjuk mengenai kebijakan